Pusat Jaringan Kontrol Geodesi dan Geodinamika, Badan Informasi Geospasial (BIG) melakukan kerja sama dengan Dislutkan Prov. Kalteng dalam hal pembangunan pilar dan instalasi perangkat stasiun InaCORS di lahan UPT. Perikanan Budidaya Air Payau (PBAP) Ujung Pandaran, Kotawaringin Timur. Kepala Dislutkan Prov Kalteng Ir. H. Darliansjah, M.Si mendukung dan memberi izin pembangunan pilar dan instalasi perangkat stasiun InaCORS tersebut di kantor UPT PBAP Ujung Pandaran, Kalimantan Tengah, Kamis (18/03/2021). Darliansjah menambahkan bahwa dalam proses pembangunan pilar dan instalasi perangkat stasiun InaCORS harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Pembangunan pilar dan instalasi perangkat stasiun InaCORS di UPT. PBAP Ujung Pandaran dimulai 19 Meret 2021 dan selesai 26 Maret 2021. Proses pembangunannya diawali pengecekan lokasi penempatan alat dan pengecekan kondisi perangkat, dilanjutkan dengan pembangunan pilar, membuat galian untuk jalur kabel antena, pemasangan box dan instalasi perangkat indoor dan diakhiri dengan suksesnya pengecekan hasil rekaman data stasiun CORS CKTT.
Gambar 1. Pilar dan instalasi perangkat stasiun InaCORS (Perangkat Outdoor dan Indoor) di UPT. PBAP Ujung Pandaran, Kotawaringin Timur.
InaCORS adalah stasiun pengamatan geodetik tetap yang beroperasi secara terus menerus selama 24 jam/7 hari untuk merekam data satelit GNSS (Global Navigation Satellite System) yang kemudian akan diolah untuk memberikan informasi posisi objek di permukaan bumi. InaCORS merupakan sebuah sistem yang terdiri atas beberapa komponen yaitu perangkat stasiun di lapangan, server, jaringan komunikasi, dan pengguna. Stasiun InaCORS di lapangan terdiri atas perangkat outdoor dan perangkat indoor. Perangkat outdoor terdiri atas antena GNSS dan sensor meteorologi. Antena GNSS terpasang di atas pilar sedangkan sensor meteorologi berada di dekat lokasi pilar antena. Perangkat indoor terletak dalam box perangkat yang terdiri atas sistem power, receiver GNSS, dan perangkat telekomunikasi.
Stasiun InaCORS bermanfaat sebagai referensi untuk berbagai macam aplikasi penentuan posisi dari kegiatan survei dan pemetaan. Penentuan posisi menggunakan prinsip diferensi GPS seperti pemetaan topografi, survei kelautan, fotogrametri, eksplorasi migas, survei kadaster, dan survei konstruksi akan menjadi lebih mudah dengan adanya jaringan InaCORS. Data InaCORS dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan nasional seperti penentuan batas wilayah (desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, batas negara), pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) guna mendukung reforma agrarian, dan membantu mitigasi multi bencana nasional (mendeteksi gempa bumi, tsunami, pergerakan tanah, dan letusan gunung api.
Pada pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2021, lokasi penempatan InaCORS guna mendukung Sistem Referensi Geospasial Nasional adalah di Pulau Kalimantan dengan total 35 stasiun. Untuk Provinsi Kalimantan Tengah ada 8 (delapan) lokasi penempatan pilar dan instalasi perangkat stasiun InaCORS. Ada 5 (lima) lokasi yang sudah terbangun dan terpasang yaitu di Kabupaten Pulang Pisau, Barito Selatan, Seruyan, Kotawaringin Timur, dan Barito Utara, sedangkan 3 (tiga) lokasi yang masih dalam tahapan/proses pembangunan yaitu di Kabupaten Murung Raya, Sukamara, dan Lamandau.
Gambar 2. Peta sebaran pembangunan InaCORS di Pulau Kalimantan tahun 2021
Dari seluruh stasiun InaCORS yang tersebar di seluruh Indonesia, semua data mengalir ke server BIG melalui komunikasi internet. Setelah data masuk ke server BIG, maka proses pengelolaan data dilaksanakan. Termasuk dalam pengelolaan data adalah proses pemantauan kondisi stasiun InaCORS untuk memastikan seluruhnya berfungsi optimal. Stasiun yang mengalami kendala akan segera diperbaiki agar kembali berfungsi. Data yang dihasilkan di server BIG kemudian digunakan oleh pengguna, baik untuk layanan pengolahan secara post processing atau layanan koreksi ketika pengukuran menggunakan metode RTK. (BAM/Foto: Amri).