Di sebuah desa pesisir, Pak Arman adalah seorang nelayan yang mengandalkan laut untuk menghidupi keluarganya. Ia memiliki kapal kecil yang sudah bertahun-tahun ia gunakan untuk menangkap ikan. Pada suatu hari, pemerintah setempat mengeluarkan peraturan baru tentang perizinan kapal nelayan. Semua kapal yang beroperasi di laut harus memiliki izin resmi agar lebih mudah diatur dan diawasi.


Mendengar ini, Pak Arman merasa khawatir. Ia tidak terlalu mengerti tentang proses perizinan, dan ia juga merasa takut harus mengeluarkan biaya tambahan yang mungkin berat baginya. Namun, setelah berdiskusi dengan teman-teman nelayannya, ia memutuskan untuk pergi ke kantor perizinan agar bisa mengurus izin kapalnya.


Saat tiba di kantor, Pak Arman disambut oleh petugas yang menjelaskan bahwa izin kapal sangat penting demi keselamatan di laut dan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan laut. Petugas tersebut mengatakan bahwa dengan adanya izin, kapal nelayan juga akan lebih mudah terdata, sehingga pemerintah bisa memberikan bantuan atau perlindungan jika diperlukan.


Pak Arman diberikan formulir yang harus ia isi. Formulir tersebut berisi informasi dasar mengenai kapal, ukuran, jenis, dan juga data pribadi pemilik kapal. Setelah mengisi formulir, ia diminta untuk melengkapi beberapa dokumen seperti kartu identitas dan bukti kepemilikan kapal. Meski awalnya ragu, Pak Arman merasa lega karena petugas sangat membantu dan memberi arahan dengan sabar.


Proses perizinan tidak berlangsung lama. Setelah melengkapi dokumen dan memenuhi syarat, kapal Pak Arman resmi terdaftar dan mendapatkan izin operasi. Sebagai pemegang izin, ia juga diberi pelatihan singkat tentang keselamatan di laut dan pengelolaan lingkungan.


Dengan izin yang sudah ia kantongi, Pak Arman merasa lebih tenang saat melaut. Kini, ia tahu bahwa dengan izin tersebut, ia tidak hanya patuh pada aturan, tapi juga mendukung keamanan dan kelestarian laut.