Dalam rangka mempercepat pencapaian target Major Project RPJMN 2020-2024 terkait Revitalisasi Tambak di Sentra Produksi Udang, sekaligus akselerasi pencapaian target produksi 2 juta ton dan ekspor udang mencapai 250% di tahun 2024, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menugaskan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng Darliansjah untuk menghadiri Kegiatan National Shrimp Action Forum 2022, di Grand Sahid Hotel Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022). Kegiatan ini dihadiri Bupati Sukamara Windu Subagio, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia selaku Narasumber TB. Heru Rahayu, Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia selaku Narasumber Rokhmin Dahuri.

Dalam kegiatan ini Rokhmin Dahuri menyampaikan pembangunan perikanan budidaya menjadi salah satu andalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dari pendayagunaan sumber daya alam yang bernilai tambah. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024 mengamanatkan pelaksanaan Proyek Prioritas Strategis (Major Project), yang salah satunya terkait Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang dan Bandeng. Target produksi ikan budidaya 10,32 juta ton atau tumbuh 8,5% pertahun dan target ekspor udang 8% pertahun, hal ini juga diperkuat dengan arahan Presiden untuk menaikkan produksi dan nilai ekspor udang sebesar 250% atau menjadi USD 4,3 miliar pada tahun 2024.

Rokhmin Dahuri menambahkan bahwa diperlukan aksi konkrit dan bisa menjadi pengungkit (leverage) secara terintegrasi dari hulu sampai hilir, yang mencakup kegiatan-kegiatan pengembangan induk dan benih unggul, rehabilitasi saluran irigasi dan penataan kawasan, pengembangan inovasi teknologi untuk peningkatan produksi dan produktivitas, pengembangan infrastruktur pendukung produksi seperti jalan, listrik , air, instalasi pengolahan sisa pakan, dan pengembangan rantai dingin dan pasar. Selain itu juga, perlu dibenahi pula aspek tata Kelola, mulai dari pengelolaan dan pemanfaatan ruang yang sinergis antara sektor, dukungan system permodalan perkreditan, iklim usaha dan investasi yang kondusif, serta penyederhanaan perizinan dan affirmasi kebijakan, tutup Rokhmin.

Dalam kesempatan ini juga TB. Heru Rahayu menyampaikan bahwa target produksi Udang Nasional sebanyak 2 juta ton dengan nilai ekspor udang sebesar 250%. Dengan adanya target produksi tersebut maka diperlukannya luas pertambahan lahan seluas 804.018 ha, antara lain tambak selain udang seluas 503.517 ha atau 62,6% terdiri tambak bandeng, tambak nila salin, tambak garam, dan alih fungsi, dan tambak udang seluas 300.501 ha atau 37,4% yang antara lain tambak intensif seluas 9.055 ha atau 3%, tambak semi intensif seluas 43.643 ha atau 15% dan tambak tradisional 247.803 ha atau 82%.


“Dalam mencapai target udang nasional ini maka diperlukannya revitalisasi dan modeling. Kemudian tantangan yang akan kita hadapi adalah perizinan tidak terpusat, lokasi budidaya tersebar, akses permodalan terbatas, bibit berkualitas, infrastruktur dasar, sertifikasi CBIB belum optimal”, ucap TB. Heru Rahayu dalam paparannya.

Pada kesempatan diskusi, Kepala Dislutkan Prov Kalteng Darliansjah menyampaikan terobosan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, untuk mengembangkan udang Kalteng antara lain membangun Shrimp Estate dengan luas sekitar 41 ha di Sei Raja Kabupaten Sukamara.

“Tahun 2022 ini sedang dikerjakan antara lain yaitu land clearing, jalan masuk lokasi, bangunan pendukung berupa kantor utama, asrama karyawan, gudang pakan dan gudang kubikel. Sedangkan konstruksi tambak, tata kelola budidaya tambak yaitu tebar benih, pakan, obat-obatan akan dilaksanakan pada tahun 2023”, ucap Darliansjah.

Ditambahkannya, Darliansjah menyampaikan “Kami mengusulkan untuk dukungan KKP, Kemenko Marves dan Bappenas agar memberikan dukungan bantuan antara lain cold storage, pabrik es, laboratorium hama penyakit termasuk hatchery, serta usulan strategis yaitu 300 ha tambak modeling di Sukamara.”

Dalam kegiatan ini turut hadir Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kepala Kepolisian Daerah, Dekan Perguruan Tinggi, Kepala Balai Sungai dan Pantai Kementerian PUPR, Kepala Balai PSDKP KKP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota, Masyarakat Akuakultur Indonesia, Shrimp Club Indonesia, Forum Udang Indonesia, Perusahaan Pakan Akuakultur, Asosiasi Usaha Pengolahan Perikanan, Start Up, Mitra Kerja, dan Media Perikanan. (AR)