PRAKTIK PEMBELAJARAN EKOLITERASI IKAN GABUS DI SEKOLAH

Oleh: SAIFUL ROHMAN, S.Pd.

(Pemenang Favorit Menulis Artikel Hari Ikan Nasional Tahun 2021)



Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 menjelaskan tentang tujuan sistem pendidikan nasional. Tujuan sistem pendidikan nasional adalah menghasilkan manusia yang berakhlak mulia, mampu memecahkan berbagai masalah, dan menjadi manusia yang mampu memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhannya saat ini dan memikirkan kehidupan generasi yang akan datang. Praktik pembelajaran ekoliterasi di sekolah merupakan salahsatu cara mewujudkan tujuan sistem pendidikan tersebut. Ekoliterasi adalah gerakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap sadar dan kepekaan seseorang terhadap lingkungan alam.


Muara Sungai Katingan yang berbatasan dengan Laut Jawa kaya beragam hasil ikan. Salah satunya adalah ikan gabus (ikan haruan). Ikan gabus dapat ditemukan dengan mudah, dalam jumlah yang banyak di sungai, selokan, lahan pertanian, dan pekarangan sekitar rumah warga yang tinggal di muara Sungai Katingan. Kekayaan alam berwujud ikan gabus yang berlimpah pernah menjadi bahan praktik pembelajaran ekoliterasi siswa SMPN 4 Katingan Kuala (sekolah yang terletak di muara Sungai Katingan). Bahkan, kegiatan ini pernah mendapat apresiasi dari Bupati Katingan. Apresiasi Bupati Katingan tersebut dibuktikan dengan sebuah piagam penghargaan bernomor : 421/1060/DISDIK-4/2019 tertanggal 30 April 2019.


Kegiatan Sosialisasi Tentang Kandungan Gizi dan Manfaat Ikan Gabus

Kegiatan praktik pembelajaran ekoliterasi berbasis ikan gabus di SMPN 4 Katingan Kuala diawali dengan kegiatan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh guru praktik yang memiliki kecakapan akademis di bidang pangan dan gizi. Ada dua materi dari kegiatan sosialisasi ini, yaitu berkaitan dengan kandungan gizi dan manfaat ikan gabus. Dalam setiap

100 g ikan gabus mengandung 25,2 gram protein.

Ikan gabus merupakan penghasil albumin yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis ikan konsumsi lainnya. Albumin adalah jenis protein terbanyak dalam plasma, mencapai kadar 60%. Albumin dalam ikan gabus bermanfaat untuk penyembuhan luka bekas operasi, menurunkan kadar homosistein dalam darah (homosistein adalah penyebab penyakit jantung dan stroke), mengurangi penyakit kanker, dan meningkatkan kecerdasan anak.


Kegiatan Penangkapan dan Pengolahan

Setiap siswa diajak untuk melakukan penangkapan ikan gabus dengan memperhatikan nilai – nilai praktik pembelajaran ekoliterasi. Artinya, kegiatan penangkapan ikan gabus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian alam dan bernilai ramah lingkungan.

Ikan gabus hasil tangkapan siswa diolah menjadi nugget ikan gabus. Pada tahapan ini, praktik pembelajaran abad 21 berlangsung. Yaitu, pembelajaran yang penuh nilai kreatifitas dan inovasi. Menurut temuan siswa SMPN 4 Katingan Kuala, teknik mengukus (steaming), merupakan teknik pengolahan ikan gabus menjadi nugget yang paling baik. Teknik ini dinilai yang paling baik karena paling mampu menjaga nilai gizi ikan gabus daripada teknik teknik lain, seperti merebus dan menggoreng. Nugget ikan gabus yang sudah dikukus, tanpa bahan pengawet, mampu bertahan hingga tiga bulan di dalam freezer, sebelum dikonsumsi.


Praktik pembelajaran ekoliterasi berbasis ikan gabus yang dilakukan siswa SMPN 4 Katingan Kuala ini sangat bermanfaat. Tidak hanya untuk siswa SMPN 4 Katingan Kuala sendiri, tetapi juga untuk masyarakat yang tinggal di Muara Sungai Katinga. Bahkan, bermanfaat untuk masyarakat yang luas. Mengingat, siswa SMPN 4 Katingan Kuala berkewajiban mendesiminasikan praktik pembelajaran mereka ke lingkungan rukun tetangga. Selanjutnya, pihak sekolah berharap setiap anggota rukun tetangga menyebarkan secara lisan ke komunitas lain yang lebih luas. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran tersebut semakin memberikan nilai tambah (berkah) bagi kehidupan masyarakat di Kalimantan Tengah. Khususnya, di Muara Sungai Katingan.


Wujud berkahnya praktik pembelajaran ini adalah metode pengolahan dengan teknik mengukus menjadi pilihan utama masyarakat ketika mengolah ikan gabus. Sehingga, nilai gizi yang terkandung dalam ikan gabus tidak berkurang. Albumin ikan gabus yang dikonsumsi oleh anak – anak Kalimantan Tengah menjadikan mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas, sehat, dan tangguh.