Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Prov. Kalteng  H. Darlianjah  yang didampingi oleh Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir (Kabid KP)  Zur Rawdoh   menerima kunjungan dari Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah  Dendi SutiadiKehadiran  Dendi Sutiadi  yang Dibantu Polisi Kehutanan Balai KSDA Kalteng  Imam Mukharom  dalam rangka mensinergikan kegiatan di wilayah konservasi perairan terutama yang berada di Tanjung Keluang Kotawaringin Barat. Dendi   Sutiadi   dan   Iman Mukharom   diterima oleh Kadislutkan Prov. Kalteng  H.  Darliansjah di ruang kerja pada hari ini, Rabu (27/7/2022).

Pada kesempatan ini, Dendi Sutiadi menyampaikan harapannya untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dislutkan Prov. Kalteng dalam menjaga daerah konservasi.

“Salah satu permasalahan saat ini adalah adanya persepsi masyarakat di sekitar wilayah konservasi bahwa kegiatan konservasi merupakan tanggung jawab pemerintah saja namun sebenarnya dalam menjaga kelestarian wilayah konservasi dan habitatnya merupakan tanggung jawab kita bersama sehingga kami berharap kita dapat melakukan kerja sama dan berkolaborasi dalam penanganan kegiatan di wilayah konservasi khususnya yang berada di wilayah Pangkalan Bun,” terang Dendi .

Harapan inipun disambut baik oleh H. Darliansjah . Kepala Dinas yang pada hari ini tepat berusia 56 tahun ini menambahkan bahwa perlu adanya pemberdayaan masyarakat melalui revitalisasi Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) yang ada atau membentuk KOMPAK baru dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat yang ada seperti tokoh masyarakat, agama, tokoh adat, karang taruna, dan masyarakat yang memiliki komitmen serta kepedulian pada lingkungan khususnya kegiatan konservasi. Selain itu, sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat sekitar maka perlu dilakukan tindakan di sekitar wilayah konservasi sehingga dapat menarik minat masyarakat dalam menjaga pelestarian wilayah konservasi ini.


“Salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan bersama-sama yaitu dengan melakukan sosialisasi secara terus-menerus tentang pentingnya lingkungan pesisir laut termasuk biota yang ada didalamnya seperti penyu dan biota lain yang dilindungi seperti mangrove dan pandan laut,” tambahnya.

Dalam rangka menjaga kelestarian penyu,   H. Darliansjah   menyambut baik adanya terobosan membangun inkubator. Adanya inkubator ini merupakan salah satu cara menjaga kelestarian penyu dan membantu hidup anak penyu.

“Untuk itu perlu segera disepakati dalam Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan BKSDA sehingga kolaborasi ini dapat lebih baik di sektor kelautan dan perikanan,” tutup  H. Darliansjah  . (Tin)